PENJELASAN TUTORIAL ATAU (TUTORING)
Tutorial adalah bantuan atau bimbingan belajar yang bersifat
akademik oleh tutor kepada mahasiswa (tutee) untuk membantu kelancaran proses
belajar mandiri mahasiswa secara perorangan atau kelompok berkaitan dengan
materi ajar. Tutor adalah orang yang memberikan ilmu kepada anak didik secara
langsung, mahasiswa lebih memahami konsep dan praktek pendidikan non formal
yang lebih baik.
Pada interaksi yang berbentuk tutorial, prinsip dasar
langkah-langkah memulai penyajian informasi (materi) sama halnya pada waktu
menyajikan materi lewat tutorial tatap muka. Dalam sajian tutorial tatap muka,
biasaya tutor akan memulai kegiatannya dengan menguraikan ruang lingkup materi
tutorial, tujuan-tujuan yang ingin dicapai, serta menginformasikan pula hubungan
topik tutorial saat disajikan dengan topik-topik pada kegiatan tutorial yang
akan datang (sebagai relevansi). Setelah itu barulah tutor menyampaikan materi
tutorial dengan pendekatan tertentu.
Definisi tutorial dalam pembelajaran berbasis komputer
sebagaimana diungkapkan Hernawan (2004) dan Rusman (2008) adalah pembelajaran
khusus dengan instruktur yang terkualifikasi dengan menggunakan software
komputer yang berisi materi pelajaran yang bertujuan untuk memberikan pemahaman
secara tuntas (mastery learning) kepada siswa mengenai bahan atau materi
pelajaran yang sedang dipelajari.
Dalam tutorial, komputer berperan sebagai guru sehingga
semua interaksi terjadi antara komputer dengan peserta didik sedangkan guru
hanya sebagai fasilitator dan pemantau. Dalam model ini, sebenarnya software
program komputer menggantikan sistem tutor yang dilakukan oleh guru atau
instruktur. Pembelajaran dalam model ini disajikan melalui teks atau grafik
yang ditampilkan oleh layar komputer. Kemudian komputer menampilkan pertanyaan
sesuai dengan masalah yang disajikan. Secara sederhana pola-pola pengoperasian
dalam pembelajaran CAI model tutorial dapat dilihat sebagai berikut:
a. Komputer menyajikan materi
b. Siswa memberikan respon
c. Respon siswa dievaluasi oleh komputer dengan orientasi
siswa pada arah siswa dalam menempuh presentasi berikutnya.
d. Melanjutkan atau mengulangi tahapan sebelumnya
Dalam merancang interaksi yang berbentuk tutorial, saat atau
setelah menyampaikan materi biasanya diikuti dengan pemberian soal atau latihan
serta kasus. Jawaban pengguna terhadap soal dan kasus tersebut akan dianalisis
oleh komputer dan seketika itu juga komputer akan memberikan respons dan
memberikan umpan balik terhadap hasil belajar pengguna. Dalam interaksi
tutorial ini, informasi dan pengetahuan yang disajikan sangat komunikatif,
seolah-olah ada pengajar yang berdiri di samping peserta didik yang memberikan
pengarahan dan pembimbingan secara langsung kepada peserta didik.
Tutorial dilaksanakan secara tatap muka atau jarak jauh
berdasarkan konsep belajar mandiri. Pola pembelajaran pada interaksi yang
berbentuk tutorial ini biasanya dirancang secara bercabang. Peserta didik dapat
diberi kesempatan untuk memilih topik-topik pembelajaran yang ingin dipelajari
dalam suatu subjek pelajaran tertentu. Namun, secara umum penyajian informasi
atau materi dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat) tipe penyajian, yaitu:
informasi verbal, konsep, aturan, prinsip, dan keterampilan.
Konsep belajar mandiri dalam tutorial mengandung pengertian,
bahwa tutorial merupakan bantuan belajar dalam upaya memicu dan memacu
kemandirian, disiplin, dan inisiatif diri mahasiswa dalam belajar dengan
minimalisasi intervensi dari pihak pembelajar yang dikenal sebagai Tutor.
Prinsip pokok tutorial adalah “kemandirian mahasiswa” (student’s independency).
Tutorial tidak ada, jika kemandirian tidak ada. Jika mahasiswa tidak belajar di
rumah, dan datang ke tutorial dengan ‘kepala kosong’, maka yang terjadi adalah
“perkuliahan” biasa, bukan tutorial. Dengan demikian, secara konseptual tutorial
perlu dibedakan secara tegas dengan “kuliah” (lecturing) yang umum berlaku di
perguruan tinggi di mana peran dosen sangat besar.
Model Tutorial dalam CAI
Model CAI tipe tutorial ini menurut Arsyad (1996:97)
memiliki 2 jenis :
1. Tutorial Terprogram
Tutorial terprogram merupakan seperangkat tayangan baik
statis maupun dinamis yang terlebih dahulu diprogramkan. Secara berturut,
seperangkat kecil informasi ditayangkan yang diikuti dengan pertanyaan. Jawaban
siswa dianalisis oleh komputer (dibandingkan dengan kemungkinan-kemungkian
jawaban yang telah dirancang oleh si pembuat program/guru), dan berdasarkan
hasil analisis itu umpan balik yang sesuai. Urutan linear dan urutan bercabang
digunakan. Penetapan kapan bercabang dimaksudkan untuk penyajian materi
pelajaran tambahan berdasarkan hasil analisis perkembangan siswa setelah
menyelesaikan beberapa latihan dan tugas. Semakin banyak alternatif cabang yang
tersedia, semakin luwes program tersebut menyesuaikan diri dengan perbedaan
individual siswa. Media tambahan lain biasanya digabungkan untuk format
tutorial terprogram, seperti tugas tugas bacaan berbasis cetak, kegiatan
kelompok, percobaan laboratorium, kegiatan latihan, simulasi dan interaktif
dengan videodisc. Manfaat tutorial terprogram akan nampak jika menggunakan
kemampuan teknologi komputer untuk bercabang dan interaktif.
2. Tutorial Intellegent
Berbeda dari tutorial terprogram karena jawaban komputer
terhadap pertanyaan siswa dihasilkan oleh intelegensia artifisial (kecerdasan
buatan), bukan jawaban-jawaban yang terprogram yang telah disiapkan terlebih
dahulu oleh si perancang. Dengan demikian, ada dialog dari waktu ke waktu
antara siswa dengan komputer. Baik siswa maupun komputer dapat bertanya ataupun
memberi jawaban.
Terdapat 8 identitas model Tutorial dalam pembelajaran CAI,
yaitu :
a. Pengenalan (introduction)
b. Penyajian informasi (presentation of information)
c. Pertanyaan dan respon (question and responses)
d. Penilaian respon (judging responses)
e. Pemberian feedback terhadap respon (providing feedback
about responses)
f. Pembetulan (remediation)
g. Segmen pengaturan pengajaran (sequencing lesson segment)
h. Penutup (Closing)
Dalam beberapa bentuk tutorial sebagaimana diungkapkan oleh
Hackbarth (1996: 193) selain menampilkan kedelapan identitas tersebut, biasanya
model tutorial biasa digabung dengan soal-soal latihan yang ada dalam model
drill, sehingga diharapkan siswa akan lebih memahami dan belajar secara tuntas.
Sebagaimana diungkapkan Hamalik (2003: 73-74) bahwa terdapat
lima fungsi utama pembelajaran tutorial, yaitu:
a. Kurikuler yang berperan sebagai pelaksana kurikulum
b. Instruksional yang berperan melaksanakan proses pembelajaran
agar para siswa aktif belajar mandiri
c. Diagnosis bimbingan yang berperan membantu siswa yang
mengalami kelemahan, kekuatan, kelambanan
d. Administratif yang berperan melaksanakan pencatatan,
pelaporan, penilaian sesuai
e. tuntutan program
f. Personal yang berperan keteladanan kepada siswa sehingga
menggugah motivasi belajar mandiri dan motif berprestasi
Lebih lanjut Hamalik menyebutkan terdapat 3 fungsi utama
dalam pembelajaran tutorial, yaitu:
1. Untuk meningkatkan penguasaan pengetahuan para siswa
sesuai dengan yang dimuat dalam program
2. Untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa
tentang cara memecahkan masalah, mengatasi kesulitan atau agar mampu membimbing
sendiri
3. Untuk meningkatkan kemampuan siswa tentang cara belajar
mandiri dan menerapkannya pada program yang digunakan untuk belajar.
Pembelajaran berbasis komputer model tutorial menganut
beberapa prinsip
pada pembelajaran behaviorisme yang menekankan pentingnya
peranan lingkungan dan latihan. Model pembelajaran ini menganut beberapa
prinsip-prinsip pembelajaran yang meliputi:
1. Adanya perbedaan individual dalam belajar.
Ciri utama pembelajaran berbasis komputer model tutorial
adalah proses pembelajaran yang dilakukan secara individual yaitu interaksi
antara seorang peserta didik dengan software program yang ada dalam komputer
sehingga setiap siswa akan belajar sesuai dengan tingkat kemampuan siswa itu
sendiri.
2. Perhatian dan motivasi.
Dalam pembelajaran berbasis komputer model tutorial, setiap
materi dan soal disajikan dengan berbagai macam bentuk baik bentuk animasi,
grafik, gambar video maupun foto serta pemberian pujian, hukuman dan feedback
yang mampu membangkitkan rangsangan, motivasi dan perhatian peserta didik.
3. Prinsip Keaktifan.
Sebagaimana ciri pertama tutorial di atas, yaitu
pembelajaran yang bersifat individual, maka setiap siswa akan belajar
mengkonstruk sendiri pengetahuan dengan adanya interaksi secara aktif antara
siswa dengan program.
4. Prinsip keterlibatan langsung.
Dalam pembelajaran berbasis komputer model tutorial, prinsip
ini diakomodasi dengan sifat interaktif dari software program tutorial yang
memunginkan interaksi bersifat visual, audial maupun kinestetik.
5. Prinsip balikan dan penguatan.
Salah satu komponen utama dalam pembelajaran berbasis komputer
model tutorial adalah adanya feedback, serta reinforcement yang berupa pujian
dan hukuman yang memungkinkan terjadinya umpan balik yang interaktif serta
proses penguatan terhadap konstruksi pengetahuan siswa.
(Arsyad,1996:135-137)
D. Prinsip – Prinsip Tutorial
Beberapa prinsip dasar tutorial yang sebaiknya dipahami oleh
tutor agar penyelenggaraan tutorial yang efektif, dan tidak terjebak pada
situasi pembelajaran biasa, adalah:
1. Interaksi tutorial sebaiknya berlangsung pada tingkat
metakognitif, yaitu tingkatan berpikir yang menekankan pada pembentukan
keterampilan “learning how to learn” atau “think how to think” (mengapa
demikian, bagaimana hal itu bisa terjadi, dsb).
2. Tutorial harus memiliki langkah proses belajar yang
dijalani oleh tutee.
3. Tutorial harus mampu mendorong tutee sampai pada taraf
pengertian (understanding = C2) yang mendalam sehingga mampu menghasilkan
pengetahuan (create = C6) yang tahan lama.
4. Segala kuputusan dalam tutorial sebaiknya diambil melalui
prosesdinamika kelompok di mana setiap tutee dalam kelompok memberikan sumbang
pikirannya.
5. Tutorial harus mampu membuat variasi stimulasi/rangsangan
untuk belajar, sehingga tutee tidak merasa bosan, jenuh, dan/atau putus asa.
6. Tutorial selayaknya memantau kualitas kemajuan belajar
tutee dengan mengarahkan kajian sampai pada taraf pengertian yang mendalam
(indepth understanding).
E. Langkah-Langkah Model Tutorial
Terdapat 7 identitas model tutorial dalam pembelajaran
berbasis komputer, yaitu :
1. Pengenalan (introduction): Pengenalan terhadap aplikasi
tersebut.
2. Penyajian informasi (presentation of information):
Penyajian informasi bagi pengguna dalam bentuk materi untuk menggunakan
aplikasi tersebut.
3. Pertanyaan dan respon (question and responses): Memberi
pertanyaan kemudian aplikasi memberi respon yang berbentuk keterangan dan
penilaian (scoring).
4. Penilaian respon (judging responses): Memberi penilaian
(scoring).
5. Pemberian feedback tentang respon (providing feedback
about responses): Setelah pengguna mendapat keterangan atas hasil yang
diperoleh dalam menjawab pertanyaan dan respon yang diberi maka aplikasi
tersebut memberi feedback dalam bentuk saran untuk pengguna.
6. Pembetulan (remediation): Pembetulan dapat dilakukan
setelah pengguna membuka kunci jawaban.
7. Penutup (clossing): Aplikasi selesai dijalankan.
Dalam beberapa bentuk tutorial sebagaimana diungkapkan oleh
Hackbarth (1996: 193) selain menampilkan identitas-identitas tersebut, biasanya
model tutorial biasa digabung dengan soal-soal latihan yang ada dalam model
drill, sehingga diharapkan siswa akan lebih memahami dan belajar secara tuntas.
Kelemahan dan Kelebihan
Sejatinya metode tutorial adalah metode pembelajaran dengan
mana guru memberikan bimbingan belajar kepada siswa secara individual. Oleh
sebab itu metode ini sangat cocok diterapkan dalam model pembelajaran mandiri
seperti pada pembelajaran jarak jauh dengan mana siswa terlebih dahulu diberi
modul untuk dipelajari.
Keunggulam Metode Tutorial.
1. Siswa memperoleh pelayanan pembelajaran secara individual
sehingga permasalahan spesifik yang dihadapinya dapat dilayani secara spesifik
pula.
2. Seorang siswa dapat belajar dengan kecepatan yang sesuai
dengan lemampuannya tanpa harus dipengaruhi oleh kecepatan bel;ajar siswa yang
lain atau lebih dikenal dengan istilah “Slef Paced Learning”.
Kelemahan Metode Tutorial.
1. Sulit dilaksanakan pembelajaran klasikal karena guru
harus melayani siswa dalam jumlah yang banyak.
2. Jika tetap dilaksanakan, diperlukan teknik mengajar dalam
tim atau “team teaching” dengan pembagian tugas di antara anggota tim.
3. Apabila tutorial ini dilaksanakan, untuk melayani siswa
dalam jumlah yang banyak, diperlukan kesabaran dan keluasan pemahamann guru
tentang materi.